Imankepada hari kiamat atau hari akhir hukumnya adalah wajib dan merupakan salah satu rukun iman . Hari kaiamt sudah pasti terjadi suatu saat nanti. Pada hari kiamat nanti semua amalan manusia akan diminta pertangung jawaban dan mendapat balasan dari Allah. Salah satu ayat Al qur'an yang menjadi dalil naqli iman kepada hari akhir adalah surah
Iman adalah hendaknya anda beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada takdir baik dan buruknya". (Muttafaqun 'Alaihi) Adapun iman yang mencakup amal dan macam-macam dan jenisnya maka ada tujuh puluh sekian cabang, dan karenanya Allah -Ta'ala- telah menamakan shalat dengan iman pada
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". (QS al-Mukmin : 46). Kedua, Adzab kubur yang berlaku sementara. Yakni siksa kubur yang diterima oleh orang mukmin yang melakukan kemaksiatan.
Hariakhir-sebagaimana keterangan yang ada dalam kitab Fathul-Mubin (hal. 161)-ialah: mulai dari kematian hingga fase akhir hari kiamat. Bila mengikuti pengertian semacam ini, maka iman kepada hari akhir adalah iman kepada pertanyaan kedua malaikat, nikmat dan azab kubur, jaza' (balasan), hari kebangkitan, hisab (penghitungan amal
SabdaRasulullah sebagai jawaban atas pertanyaan Jibril tentang iman, "Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik mau pun yang buruk." (HR. Muslim 1/36-37) Kedua: Dalil-dalil Khusus tentang Sebagian Perkara Akhirat
SoalNo. 4) Jelaskan manfaat dan hikmah beriman kepada hari akhir! Jawaban: Keyakinan akan adanya hari akhir mengantar manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupannya khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur'an.
7SSRc. Iman kepada Hari Akhir merupakan salah satu rukun iman yang enam. Rukun ini bahkan merupakan salah satu rukun iman paling agung setelah rukun iman kepada Allah Ta’ala. Beriman kepada Hari Akhir sangat sering diiringkan dengan iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mengingat posisinya yang begitu sentral di dalam syariat, bisa dipastikan ada begitu banyak hikmah dan buah yang agung dari iman kepada Hari Akhir. Iman kepada Hari Akhir begitu urgen bagi seorang mukmin. Tanpa adanya keimanan kepada Hari Akhir maka runtuhlah kepercayaan seseorang kepada Allah Ta’ala. Pengakuannya tidak dianggap sah secara Syar’i. Tulisan berikut ini akan menjelaskan secara ringkas berdasarkan keterangan para ulama tentang berbagai hal terkait iman kepada Hari Akhir, utamanya adalah tentang buah-buah dari iman kepada Hari Akhir. Pengertian / Makna Beriman Kepada Hari Akhir Pengertian beriman kepada Hari Akhir menurut Dr. Muhammad Na’im Yasin adalah beriman kepada seluruh perkara yang kabarkan oleh Allah Azza wa Jalla di dalam kitab-Nya dan dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ mengenai berbagai peristiwa setelah kematian. Peristiwa-peristiwa tersebut berupa fitnah kubur, adzab kubur, nikmat kubur, kebangkitan, pengumpulan manusia al-Hasyr, lembaran amal, penghitungan amal hisab, penimbangan amal mizan, telaga al-Haudh, jembatan ash-Shirath, Syafaat, surga, neraka, dan apa saja yang Allah janjikan untuk seluruh penduduk surga dan neraka. Menurut beliau ini merupakan definisi beriman kepada hari akhir secara global. [i] Sedangkan menurut Dr. Abdul Majid Az-Zindani, yang dimaksud dengan beriman kepada hari akhir adalah beriman kepada tanda-tandanya yang pasti terjadi sebelumnya, kepada kematian dan apa saja yang terjadi setelah kematian. Hal-hal yang terjadi setelah kematian adalah fitnah kubur pertanyaan malaikat kepada penghuni kubur, adzab dan nikmat kubur, tiupan sangkakala, keluarnya makhluk dari kubur dan berbagai kondisi yang mengerikan dan menakutkan pada hari kiamat, rincian al-hasyr, pembagian lembaran amalan, diletakkannya timbangan, shirath, al-haudh, syafaat bagi yang diijinkan oleh Allah, surga dan kenikmatannya, neraka dan siksanya dan berbagai perkara lainnya yang diterangkan di dalam Al-Quran atau di dalam sunnah yang shahih.[ii] Dalil Wajibnya Beriman Kepada Hari Akhir Dalil-dalil wajibnya beriman kepada Hari Akhir dari al-Quran dan As-Sunnah adalah sebagai berikut Dalil dari al-Quran الم ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ Alif laam miim. Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. yaitu Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab Al Quran yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. [Al-Baqarah 1-4.] وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An-Nisa’ 136] إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ أُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan tidak percaya akan pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. [Yunus 7-8] إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَصَادِقٌ Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar. [Adz-dzariyat 5] وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. [Al-Hajj 7] Dalil dari As-Sunnah Dalam hadits Jibril yang panjang disebutkan bahwa Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ, قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ Ia berkata lagi, “Beritahulah aku tentang Iman.” Nabi ﷺ menjawab, “Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para Rasul-Nya; Hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.” [Hadits riwayat Muslim] Baca juga Makna Iman Kepada Malaikat Nama Lain Hari Akhir dalam Al Quran & Hadits Allah menyebutkan Hari akhir dengan berbagai nama lain. Hal ini disebutkan dalam Al Quran. Begitu juga Rasulullah juga menyebutkan nama lain nya dalam hadits beliau. Nama Lain Hari Kiamat Dalam Al-Quran Hari Akhir memiliki banyak nama di dalam Al-Quran. Di antaranya adalah sebagai berikut[iii] Yaumul Qiyamah Hari Kiamat Allah Ta’ala berfirman, لَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ Aku bersumpah dengan hari Kiamat, [Al-Qiyamah 1] Yaumul Ba’ts Hari Kebangkitan Allah berfirman, وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata kepada orang-orang kafir, “Sungguh, kamu telah berdiam dalam kubur menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit.” [Ar-Rum 56] Al-Qari’ah Hari Kiamat Allah Ta’ala berfirman, الْقَارِعَةُ * مَا الْقَارِعَةُ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ Hari Kiamat, Apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? [Al-Qari’ah 1-3] Ath-Thaammah Al Kubra malapetaka besar Allah Ta’ala berfirman, فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى Maka apabila malapetaka besar Hari Kiamat telah datang, [An-Nazi’at 34] Ash-Shaakhkhah Suara yang memekakkan telinga Allah berfirman, فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ Maka apabila datang suara yang memekakkan tiupan sangkakala yang kedua, [Abasa 33] Al-Azifah Yang Dekat /hari kiamat Allah Ta’ala berfirman, أَزِفَتِ الْآزِفَةُ Yang dekat hari Kiamat telah makin mendekat. [An-Najm 57] Al-Haqqah yang pasti terjadi Allah Ta’ala berfirman, الْحَاقَّةُ * مَا الْحَاقَّةُ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ Hari Kiamat, Apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? [Al-Haqqah 1-3] Al-Waqi’ah Hari kiamat Allah Ta’ala berfirman, إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ Apabila terjadi hari Kiamat, [Al-Waqi’ah 1] As-Sa’ah Hari kiamat Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu; sungguh, guncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. [Al-Hajj 1] Yaumul Fashl Hari keputusan Allah Ta’ala berfirman, هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ جَمَعْنَاكُمْ وَالْأَوَّلِينَ Inilah hari keputusan; pada hari ini Kami Kumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. [Al-Mursalat 38] Yaumud Din Hari pembalasan Allah Ta’ala berfirman, مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ Pemilik hari pembalasan [Al-Fatihah 4] Yaumul Hasrah Hari penyesalan Allah Ta’ala berfirman, وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, [Maryam 39] Yaumul Khuruj Hari keluar Allah Ta’ala berfirman, يَوْمَ يَسْمَعُونَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُرُوجِ Yaitu pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar dari kubur. [Qaf 42] Al-Ghasyiyah Hari yang menyelubungi Allah Ta’ala berfirman, هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ Sudah sampaikah kepadamu, berita tentang hari yang menyelubungi hari kiamat? [Al-Ghasyiyah 1] Yaumul Khulud Hari yang abadi Allah Ta’ala berfirman, ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ Masuklah ke dalam surga dengan aman dan damai. Itulah hari yang abadi.” [Qaf 34] Yaumul Jam’i Hari berhimpun Allah Ta’ala berfirman, يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ Ingatlah pada hari ketika Allah Mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, [At-Taghabun 9] Yaumul Wa’id Hari yang diancamkan Allah Ta’ala berfirman, وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan. [Qaf 20] Yaumul Hisab Hari perhitungan Allah Ta’ala berfirman, وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ Dan Musa berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan-ku dan Tuhan-mu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari perhitungan.” [Ghafir 27] Yaumut Taghabun Hari dibukanya kesalahan-kesalahan Allah Ta’ala berfirman, يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ Ingatlah pada hari ketika Allah Mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan. [At-Taghabun 9] Yaumut Tanaad Hari saling memanggil Allah Ta’ala berfirman, وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ Dan wahai kaumku! “Sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan siksaan hari saling memanggil, [Ghafir 32] Yaumut Talaaq Hari pertemuan Allah Ta’ala berfirman, رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ Dia-lah Yang Maha Tinggi derajat-Nya, yang Memiliki Arasy, yang Menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia Kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan manusia tentang hari pertemuan hari Kiamat, [Ghafir 15] Yaumul Mau’ud Hari yang dijanjikan Allah Ta’ala berfirman, وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ * وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan demi hari yang dijanjikan. [Al-Buruj 1-2] Yaumun Masyhud Allah Ta’ala berfirman, ذَلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan untuk dihisab, dan itulah hari yang disaksikan oleh semua makhluk. [Hud 103] Yaumun Asir Hari yang serba sulit Allah Ta’ala berfirman, فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ maka itulah hari yang serba sulit, [Al-Mudatstsir 9] Yaumun abusun qamtharir hari ketika orang-orang berwajah masam penuh kesulitan Allah Ta’ala berfirman, إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا Sungguh, kami takut akan azab Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.” [Al-Insan 10] Dan masih ada nama-nama yang lainnya yang menunjukkan atas besarnya hari tersebut. Baca juga Hikmah Beriman Kepada Perkara Ghaib Nama Lain Hari Akhir Dalam hadits Sedangkan nama Hari Akhir di dalam hadits yang paling sering dipakai adalah yaumul qiyamah dan As-Sa’ah. Hal ini sebagaimana dalam hadits berikut ini dan yang lainnya. Kami sengaja hanya memberikan dua contoh saja karena yang lain begitu banyak jumlahnya. Dari Jarir bin Abdillah dia berkata, – خَرَجَ عَلَيْنَا رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لَيْلَةَ البَدْرِ، فَقالَ إنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ يَومَ القِيَامَةِ كما تَرَوْنَ هذا، لا تُضَامُونَ في رُؤْيَتِهِ. ”Rasulullah ﷺ keluar menuju kepada kami pada malam bulan purnama. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian pada Hari Kiamat sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Kalian tidak mengalami kesusahan dalam melihat-Nya.” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 7436.] Rasulullah ﷺ bersabda, إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda as-Sa’ah hari Kiamat adalah diangkatnya ilmu, kebodohan semakin kuat, diminumnya khamr, dan perzinaan merajalela.” [Hadits riwayat Al-Bukhari 80] Baca juga Makna Iman Kepada Kitab-Kitab Allah merahasiakan waktu terjadinya kiamat terhadap hamba-hamba-Nya, tetapi Allah memberitahu mereka akan tanda-tanda yang menunjukkan kiamat sudah dekat. Al-Quran menamakan tanda-tanda itu dengan Asyrath As-Sa’ah. Allah Ta’ala berfirman, فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَن تَأْتِيَهُم بَغْتَةً فَقَدْ جَاء أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ -١٨ Maka apa lagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari Kiamat, yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat itu sudah datang? [Muhammad 18][iv] Tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits-hadits dapat diklasifkasikan menjadi dua yaitu tanda tanda kecil dan tanda -tanda besar. Tanda – tanda kecil dapat dibagi menjadi dua yaitu yang telah terjadi dan belum terjadi. Yang telah terjadi ada yang telah berakhir, ada yang kemunculannya tidak sekaligus tetapi nampak sedikit-sedikit, ada yang terjadi berulang-ulang dan ada yang di masa datang lebih banyak dari yang telah terjadi di masa lampau.[v] Tanda-tanda kecil dari Hari Kiamat Tanda-tanda kecil dari Hari Kiamat sangatlah banyak. Yang kami tuliskan ini hanyalah sebagian kecil saja. Berdasarkan hadits-hadits yang shahih, di antaranya adalah sebagai berikut[vi] Diutus dan wafatnya Rasulullah ﷺ [Dalam hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Sahal bin Sa’ad]Terbelahnya bulan. [dalam hadits riwayat Muslim no. 2159 dan 2802 dari Anas bin Malik radhiayllahu anhu]Api Hijaz menerangi punuk unta di Bashrah. [Hadits riwayat Al-Bukhari di dalam Fathul Bari XIII, hal. 78 dan Muslim no. 2902 dan 2227.]Terhapusnya jizyah dan pajak. [Shahih Muslim no. 2220 dan 2896 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu.]Peperangan dan penaklukan oleh kaum Muslimin. [Haditsnya sangat banyak. Salah satu di antaranya hadits dari Adi bin Hatim riwayat Al-Bukhari no. 3595 Bab Manaqib.]Munculnya dajjal-dajjal yang mengaku Nabi. [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]Diangkatnya ilmu,Banyaknya kebodohan,Banyak perzinaan,Banyaknya konsumsi khamr,Sedikitnya lelaki dan banyaknya wanita sampai perbandingannya 501. [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]Banyak terjadi pembunuhan. [Hadits riwayat Ahmad dengan sanad shahih dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu]Banyaknya fitnah dan Perpecahan umat. [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Hudzaifah Ibnul Yaman] Dan masih banyak lagi yang lainnya yang tidak disebutkan di sini. Mudah-mudahan penyebutan sebagian tanda-tanda kecil kiamat ini bisa memberikan sedikit gambaran. Tanda-tanda besar dari Hari Kiamat Sedangkan tanda-tanda besar Hari Kiamat ada 10 sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Hudzaifah bin Asid Al Ghifari. Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, “Nabi ﷺ mendatangi kami saat kami sedang berbincang-bincang. Nabi ﷺ bertanya, “Kalian sedang membicarakan apa?” Para sahabat menjawab, “Kami sedang berbicara tentang kiamat.” Maka Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan pernah terjadi sampai kalian melihat sebelumnya ada 10 tanda.” Lalu Nabi menyebutkan ﷺ asap, Dajjal, binatang yang keluar dari bumi /Dabatul ardhi, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga penenggelaman bumi khasf yaitu di timur, di barat dan di Jazirah Arab dan yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya.” Asap, Dajjal, Binatang yang keluar dari bumi /Dabatul ardhi, Terbitnya matahari dari barat, Turunnya Nabi Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, Tiga penenggelaman bumi khasf yaitu di timur, di barat dan di Jazirah Arab dan yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya. Baca juga Hikmah Iman Kepada Para Rasul Buah Iman Kepada Hari Akhir Iman kepada Hari Akhir memiliki buah yang banyak nan agung, di antaranya menurut Syaikh Abdullah bin Shalih al-Qushayyir adalah sebagai berikut Pahala dan ganjaran yang besar. Iman kepada hari Akhir termasuk bagian dari iman kepada yang ghaib. Allah telah memberikan janji kepada orang yang beriman kepada yang ghaib dengan memberikan petunjuk dan pahala yang besar, rezeki yang mulia dan kemenangan yaitu berhasil mendapatkan apa saja yang disukai dan selamat dari segala yang ditakuti di dunia dan akhirat. Bersungguh-sungguh dalam memperbanyak dan menambah amal shalih sesuai syariat dengan harapan agar memperberat timbangan, memperbesar pahala, meninggikan derajatnya dan menghapus dosa-dosanya. Bersikap waspada terhadap segala maksiat dan pelanggaran syariat serta membiasakan bertaubat nasuha dari segala kesalahan karena berhati-hati dari sanksi di akhirat. Menghibur orang beriman terhadap hilangnya sesuatu dari dunia ini karena mengharapkan ganti dan hasil yang baik dan balasan pahala yang besar di akhirat nanti. Melakukan sebab-sebab yang mengantarkan kepada husnul khatimah berupa berpegang teguh dengan amal shalih yang Allah bukakan untuknya. Sesungguhnya setiap hamba dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika dia meninggal dunia. Selain itu juga dengan berdoa untuk mendapatkan husnul khatimah. Juga bersikap waspada dari kezhaliman dan pelanggaran syariat karena khawatir meninggal saat melakukan hal tersebut. Memperhatikan persoalan kubur dan keadaan barzakh dengan melakukan sebab-sebab untuk bisa teguh saat ditanya oleh Malaikat kubur dan apa saja yang bisa menghasilkan keteguhan seperti ikhlas kepada Allah dalam bertauhid, istiqamah di atas syariat, ittiba’ kepada Nabi ﷺ dalam semua hal tersebut. Juga bersikap waspada terhadap segala yang menyebabkan kesesatan dalam menghadapi ujian dan mendapatkan siksa setelahnya seperti keraguan dan taklid buta serta menyimpang dari al-Quran, terjerumus ke dalam berbagai bid’ah dan syirik. Demikian juga, menjauhi segala hal yang telah jelas ditetapkan oleh nash nash syar’i bahwa hal itu merupakan sebab adzab kubur seperti meninggalkan shalat, tidak bersuci dari kencing, melakukan ghibah dan namimah dan seterusnya. Mencintai apa yang Allah cintai baik berupa orang, tempat, perkataan, perbuatan dan keadaan karena hal itu akan membantu untuk beramal shalih dan akan diberi pahala di akhirat. Juga membenci apa yang Allah Ta’ala benci serta menjauhinya karena hal itu merupakan sebab-sebab pelanggaran dan akan mendapatkan sanksi di akhirat nanti.[vii] Urgensi Iman Kepada Hari Akhir Urgensi Iman Kepada Hari Akhir menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al Munajid secara ringkas adalah sebagai berikut Iman kepada Hari Akhir merupakan salah satu rukun iman yang besar yang menjadi pondasi keimanan seorang hamba, dan aqidahnya menjadi lurus dengannya, serta tidak akan sah agamanya tanpanya dan merupakan amal kebajikan tertinggi yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mengingkari rukun iman ini merupakan asas kesesatan dan pintu kerugian, wal-iyadzu billah. Oleh karenanya, iman kepada Hari Akhir diiringkan dengan iman kepada Allah. Iman kepada Hari Akhir merupakan asas yang kokoh bagi bangunan akidah wal-wala’ wal bara’ kesetiaan – pembelaaan dan permusuhan-kebencian seorang mukmin. wala’ kesetiaan dan pembelaan seorang mukmin hanyalah kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Iman kepada Hari Akhir merupakan perkara yang bersifat darurat agar bisa mendapatkan manfaat dari pesan-pesan syar’i mauizhah syariyyah. Iman kepada Hari Akhir merupakan asas yang mendorong seorang hamba untuk mengikhlaskan agama hanya untuk Allah Ta’ala dan meninggalkan semua agama dan idiologi orang musyrik dan atheis. Iman kepada Hari Akhir mendorong manusia menuju sikap ikhlash untuk Allah Ta’ala karena dia mengetahui bahwa pada hari kiamat Allah tidak akan menerima sekutu. Iman kepada Hari Akhir merupakan asas berhukum kepada syariat Allah dan merasa lapang dada terhadap hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya baik berupa perintah, larangan, adab dan akhlak. Iman kepada hari akhir merupakan asas yang kokoh untuk merubah persoalan berhukum kepada syariat dari sekedar keridhaan hati dan pengakuan lisan menuju realitas praktis dengan anggota badan dan pelaksanaan perintah Allah serta berhenti dari apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.[viii] Baca juga Makna Iman Kepada Qadha’ dan Qadar Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Qushayyir mengatakan bahwa datangnya Hari Akhir itu memiliki banyak hikmah yang terang di sebagian ayat-ayat yang muhkamat, seperti firman Allah Ta’ala لِيُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي يَخْتَلِفُونَ فِيهِ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ كَفَرُواْ أَنَّهُمْ كَانُواْ كَاذِبِينَ -٣٩- Agar Dia Menjelaskan kepada merekaapa yang mereka perselisihkan itu, dan agar orang kafir itu mengetahui bahwa mereka adalah orang yang berdusta. [An-Nahl 39] لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ -٤- وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِّن رِّجْزٍ أَلِيمٌ -٥- وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ -٦ agar Dia Allah Memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia surga. Dan orang-orang yang berusaha untuk menentang ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan menggagalkan azab Kami, mereka itu akan memperoleh azab, yaitu azab yang sangat pedih. Dan orang-orang yang diberi ilmu ahli kitab berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu Muhammad dari Tuhan-mu itulah yang benar dan memberi petunjuk bagi manusia kepada jalan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji. [Saba’ 4-6] Secara global hikmah-hikmah tersebut adalah sebagai berikut Menegaskan kebenaran apa yang telah diberitakan oleh Rasulullah ﷺ dan keterangan yang ada di dalam kitab-kitab tentang persoalan hari kiamat dan apa saja yang terjadi di dalamnya. Menjelaskan pembenaran terhadap para ahli ilmu dan iman yang membenarkan Hari Akhir dan beramal untuknya serta menyeru kepadanya berdasarkan metode Minhaj para Nabi dan Rasul. Terlihat jelas kedustaan orang-orang kafir dalam apa saja yang mereka ingkari dan mereka berpaling darinya serta kerugian mereka di dalamnya. Memberikan keputusan hukum di antara para makhluk dengan kebenaran serta mengembalikan hak-hak kepada yang memilikinya. Memberikan balasan kebaikan kepada orang-orang yang berbuat baik dan memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang telah berbuat keburukan.[ix] Contoh Perilaku yang mencerminkan Iman Kepada Hari Akhir Ada begitu banyak contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada Hari Akhir. Di sini hanya diberikan satu contoh yang bisa dijadikan teladan , yaitu Sikap seorang sahabat Umair bin Humam radhiyallahu anhu yang menggambarkan imannya yang kuat terhadap surga dan balasan yang besar di Hari Akhir nanti. Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata, “Rasulullah ﷺ mengutus Busaisah sebagai mata-mata untuk mengintai pergerakan kafilah Abu Sufyan. Busaisah lalu datang sedangkan di rumah tidak ada seorang pun selain saya dan Rasulullah ﷺ. Anas berkata, “Saya tidak tahu apakah beliau mengecualikan sebagian dari isterinya untuk mendengar berita rahasia atau tidak.” Anas melanjutkan, “Lantas Busaisah menyampaikan laporannya. Kemudian Rasulullah ﷺ keluar dan bersabda, “Kita berangkat sekarang untuk suatu tujuan, siapa yang telah siap kendaraannya maka berangkatlah bersama kami.” Lantas beberapa orang laki-laki meminta izin kepada beliau untuk mengambil kendaraannya di luar kota Madinah, namun beliau bersabda, “Tidak, hanya orang-orang yang kendaraanya telah siap saja.” Kemudian Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya berangkat sehingga mereka lebih dahulu tiba di Badar daripada kaum musyrikin. Tidak lama kemudian kaum musyrikin tiba, maka Rasulullah ﷺ bersabda, “Kalian jangan melakukan tindakan apa pun sebelum ada perintah dariku.” Ketika kaum musyrikin semakin dekat, maka Rasulullah ﷺ bersabda, “Majulah kalian menuju surga, yang luasnya seluas langit dan bumi.” Anas berkata, “Tiba-tiba Umair bin Al-Humam Al-Anshari berkata, “Wahai Rasulullah, surga yang luasnya seluas langit dan bumi?” Beliau menjawab “Ya.” Umair berkata, “Wah, wah!” Maka Rasulullah ﷺ bersabda, “Mengapa kamu berkata demikian?” Umair menjawab, “Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, saya tidak mengucapkannya kecuali karena saya mengharap semoga saya menjadi penghuninya.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya kamu termasuk penghuninya.” Kemudian dia mengeluarkan beberapa butir kurma dari dalam sakunya dan memakannya sebagian. Sesudah itu dia berkata, “Jika aku hidup sampai aku menghabiskan semua kurmaku ini, itu adalah kehidupan yang lama.” Lalu dia membuang kurma yang masih tersisa di tangannya kemudian dia menyerang orang-orang musyrik tersebut hingga gugur.” [Hadits riwayat Muslim no. 1901] Demikian tadi pembahasan tentang iman kepada Hari Akhir dan berbagai hal yang terkait dengannya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan menjadi pemberat timbangan amal shaleh bagi penulisnya. Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu karena rahmat Allah semata. Dan bila ada kesalahan dan kekeliruan maka itu dari kami dan dari setan. Semoga Allah Ta’ala berkenan mengampuni semua kesalahan kami. [i] Al-Iman, Dr. Muhammad Na’im Yasin, hal. 43. [ii] Al-Iman, Dr. Abdul Majid Az-Zindani, hal. 111. [iii] [iv] Ensiklopedia Kiamat, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, PT. Serambi Ilmu Semesta, cetakan ke 3, Ramadhan 1426/ Oktober 2005, Jakarta. Hal. 124. [v] Ibid, hal. 132. [vi] Ibid, hal. 133-156 secara ringkas. [vii] [viii] [ix]
Pengertian Iman Kepada Hari AkhirIman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman ke lima. Umat muslim pun wajib untuk mengimani hal tersebut. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 197 mengenai hari akhir kiamat yang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَLatin yasalụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā tatīkum illā bagtah, yasalụnaka kaannaka ḥafiyyun an-hā, qul innamā ilmuhā indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụnArtinya Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”Iman kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa hari kiamat suatu hari akan datang. Di mana, seluruh alam semesta hancur dan kehidupan yang kekal akhirat akan itu, manusia akan dimintai tanggung jawab amal ibadahnya selama di dunia. Dalam Quran surah al anbiya ayat 47, Allah SWT berfirman bahwa amal sekecil apa pun akan ikut وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَLatin wa naḍa’ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīnArtinya Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah Kami yang membuat dari iman kepada hari akhir adalah keyakinan yang pasti akan datangnya hari akhir dan sesuatu yang berhubungan dengannya. Dalam hal Iman kepada hari akhir, terdapat beberapa hal yang harus diyakini oleh orang mukmin yakni siksa dan nikmat kubur, hari mahsyar, hisab, surga, neraka dan semacamnya. hari akhir atau kehancuran dunia ini disebut dengan hari kiamat. Iman kepada hari kiamat artinya bahwa disuatu saat nanti, yakin bahwa Allah akan menciptakan suatu masa yang disebut Hari Kiamat. Hari kiamat adalah hari berbangkitnya manusia dari alam kubur untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya di hadapan Iman Kepada Hari AkhirFirman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 62 إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَSesungguhnya orang-orang mukmin , orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa sja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal shalih, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati. Sabda Rasulullah saw. sebagai jawaban atas pertanyaan Jibril as. tentang iman أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَاِئكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الأَخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ“ Yaitu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk “ HR. Bukhari dan Muslim Dalil-dalil Khusus tentang sebagian perkara akhiratFirman Allah tentang ba’ts kebangkitan ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَKemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari kiamat. QS. Al-Mukminun/23 16 Firman Allah tentang hisab perhitungan فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ 7 فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا 8 وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا 9 وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ 10 فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا 11 وَيَصْلَى سَعِيرًا 12Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya yang sama-sama beriman dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak "Celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala neraka. QS. Al-Insyiqaq/84 7-12Ayat-ayat di atas menunjukkan balasan atas amal kebaikan, hisab perhitungan yang mudah, pemeberian catatan amal bagi para ahli kebaikan dengan tangan kanan dan kesenangan sesudah itu, serta menunjukkan hisab yang sulit, pemberian catatan kepada orang-orang yang berbuat jelek dari belakang punggungnya dengan tangan kiri dan siksa neraka sesudah itusurat al-Hajj ayat 5 يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍHai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kmai telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kkemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur sampailah kamu kepada kkedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya tidak diketahuinya. Qs. al-Hajj/22 5 Firman Allah وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 8 وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ 9Timbangan pada hari itu adalah kebenaran keadilan . maka barang siapa berat timbangan amal baiknya maka itulah orang yang beruntung . Dan barang siapa yang ringan timbangan amal baiknya maka itulah orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami. QS. Al-A’raf/7 8-9Al Qur’an seringkali mengaitkan antara iman kepada hari akhir dengan amal saleh, ini mengisyaratkan bahwa iman kepada hari akhir mempunyai pengaruh besar terhadap hidup manusia. Di antaranya firman Allah swt. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِYang akan memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. QS. At-Taubah/9 18 .Dalil Rukun Iman terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 177 yang berbunyi لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang kiamat Adapun kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat kecil zuhro, dan kiamat besar kubro.Kiamat kecil adalah proses kehancuran bumi saja karena meteor dari angkasa luar berjatuham. Seluruh kehidupan dimuka bumi akan mengalami kehancuran. Termasuk manusia, jin, binatang dan berbagai tumbuhan, kecuali a'lam bisshowab
Apa hikmah beriman kepada hari akhir, dan mengapa iman kepada hari akhir sangat penting bagi seorang Muslim, simak penjelasan yang mudah di pahami dengan dalil dan logika atau dalil aqli. Sebelum kita bahas tentang hikmahnya, terlebih dahulu kita bahas tentang definisi dari beriman kepada hari akhir dan alasannya, agar kita bisa mudah memahami dengan benar korelasi hikmah yang ada. Daftar IsiBeriman Kepada Hari AkhirMengapa harus ada hari pembalasan?Bukankah Allah maha pengampun?Mengapa diciptakan Neraka?Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir1. Mencegah kita dari Berbuat Dosa2. Semangat untuk Berbuat Kebaikan3. Mudah untuk Bertobat4. Mendapatkan Ketenangan Hati5. Tidak Tamak Terhadap Dunia Ada dua hal yang menjadi poin dari bahasan kali ini, yaitu tentang hari akhir dan beriman, kita jabarkan apa maksud dari kata tersebut. Hari akhir disini adalah hari dimana kita di kumpulkan untuk mendapatkan semua balasan atas apa yang telah kita lakukan selama kita hidup di dunia, balasan disini bisa berbentuk siksaan atau nikmat. Beriman maksudnya adalah meyakini dengan keyakinan yang benar tanpa ragu bahwa hari akhirat itu benar benar ada dan akan di rasakan oleh semua makhluk hidup. Timbul pertanyaan, Mengapa harus ada pembalasan?, bukankah Allah maha pengampun?, dan kenapa Allah begitu kejam dengan diciptakannya neraka?. Mengapa harus ada hari pembalasan? Pembalasan yang Allah lakukan di hari akhir berkaitan dengan sifat maha adilnya Allah dan sifat Allah yang tidak akan pernah untuk berbuat dzalim kepada semua makhluk. Misal ada kasus pencurian, dan pencuri tersebut tidak mendapatkan balasan apapun atas perbuatannya di dunia ini, karena satu dan lain hal. Apakah dalam contoh keadaan ini ada keadilan untuk kedua belah pihak pencuri dan korban?, jawabannya tidak. Untuk mewujudkan rasa keadilan ini, maka balasan atas perbuatan pencuri tersebut akan di dapatkan di akhirat atau hari akhir. Begitupun dengan semua perbuatan yang kita lakukan di dunia ini, baik perbuatan zalim maupun perbuatan baik, maka akan mendapatkan balasannya kelak di akhirat. Inilah hikmah adanya hari pembalasan di akhirat kelak, tidak lain untuk menegakan keadilan dengan seadil adilnya, dan pada hari itu tidak ada lagi manusia yang di zalimi. Bukankah Allah maha pengampun? Benar, Allah maha pengampun atas semua dosa yang kita lakukan selama manusia meminta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam perkara hanya maksiat kepada Allah. Tapi jika perkara dosa yang kita lakukan berkaitan dengan kezaliman kepada manusia lainnya, maka di samping bertobat kepada Allah, kita juga harus meminta maaf kepada manusia yang kita zalimi tersebut. Jika syarat tersebut di atas, yaitu bertobat dan memohon maaf kepada manusia yang pernah kita zalimi tidak kita penuhi, maka kita akan mendapatkan balasan di akhirat kelak. Jadi bukan berarti Allah maha pengampun itu akan mengampunkan semua kezaliman hambanya tanpa syarat apapun. Walaupun dalam salah satu firmannya di dalam Al Quran surat An Nisa ayat 48, yag berbunyi إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا Artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [QS. An Nisa 48]. Di dalam surat tersebut Allah akan mengampuni segala dosa selain syirik, jika Allah berkehendak, di dalam ayat ini para ulama memberikan keterangan bahwa potensi dosa yang kita lakukan bisa di ampuni oleh Allah walaupun belum sempat taubat. Karena jika seseorang bertaubat pasti di ampuni oleh Allah, walaupun dosa syirik bertobat dari syirik ketika masih hidup di dunia, karena ayat ini menerangkan tentang dosa yang kita lakukan selama di dunia yang terbawa sampai wafat. Dari ayat ini saja sudah terlihat bagaimana maha pengampunnya Allah kepada makhluknya, dan semua itu berkaitan dengan maha adilnya Allah. Mengapa diciptakan Neraka? Apakah dengan di ciptakannya neraka itu menandakan Allah kejam?, tentu tidak karena ini adalah balasan atas orang yang berbuat zalim. Sudah mahfum kalau seseorang berbuat salah akan ada hukumannya, dan semua peraturan sudah tertuang di dalam syariat Allah. Dan tidak semena mena Allah memasukkan seseorang kedalam neraka, Ketika seseorang tidak mengindahkan syariat bahkan melawan syariat sejatinya orang tersebut tengah berjalan menuju neraka. Perlu di ingat juga tentang syariat menuntut ilmu agama yang merupakan kewajiban seorang Muslim, karena dengan ilmu inilah kita akan mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh di lakukan. Baca Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir Dari paparan di atas baru kita bisa menarik kesimpulan tentang hikmah apa saja yang bisa kita petik dari beriman kepada hari akhir. Yang sebenarnya sangat banyak hikmah yang bisa kita ambil, tapi secara garis besar atau yang paling penting setidaknya ada 5 hikmah, seperti di bawah ini 1. Mencegah kita dari Berbuat Dosa Berbuat dosa ini umum, yaitu mencakup perbuatan zalim kepada sesama makhluk, tidak melaksanakan perintah Agama maupun melakukan perbuatan yang di larang Agama. Dengan keyakinan kita terhadap hari akhir yang di dalamnya ada siksa dan ada kesenangan, maka otomatis manusia akan mengejar kesenangan daripada siksa. 2. Semangat untuk Berbuat Kebaikan Berbuat kebaikan ini termasuk didalamnya, melakukan kewajiban seperti sholat 5 waktu, membantu sesama, berbakti kepada orang tua dll. Dengan keyakinan yang benar tentang hari akhir, maka akan membuat kita mudah dalam beramal, karena ketika kita yakin tentang balasan di akhirat, kita akan mempersiapkan dengan bekal yang banyak, dan bekal disini adalah amal kebajikan. 3. Mudah untuk Bertobat Dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa “semua manusia itu pasti berbuat dosa, dan sebaik baik manusia adalah yang bertobat setelah berbuat dosa”. Tobatnya manusia atas dosa yang dilakukannya maka akan membuat Allah senang dan tentu dosa tersebut akan di ampuni. Sehingga seseorang yang yakin akan adanya hari akhir akan senantiasa menjaga dirinya dari berbuat dosa, dan ketika berbuat dosa entah itu di sengaja atau tidak maka akan segera bertaubat agar mendapatkan ampuanan atas dosanya tersebut. 4. Mendapatkan Ketenangan Hati Ketenagan hati adalah anugerah yang sangat besar karena semua kesenangan bersumber dari hati kita. Ketika kita yakin akan adanya hari akhir maka hati kita akan tenang, karena kita yakin atas apapun yang terjadi di dunia ini akan mendapatkan balasannya. Ketika ada yang berbuat zalim kepada kita, maka kita tidak mudah untuk membalas bahkan cenderung memaafkan, ketika keadaan tidak sesuai dengan keinginannya maka kita akan bersabar karena yakin itu adalah yang terbaik untuk kita. 5. Tidak Tamak Terhadap Dunia Dunia ini membuat kita lalai, karena kebanyakan kita mencintai dunia secara berlebihan bahkan dunia sudah masuk kedalam hati kita sehingga setiap saat yang ada di benaknya adalah perkara dunia. Bahkan untuk mendapatkan dunia bisa menggunakan cara cara yang melanggar syariat. Berbeda dengan orang yang beriman kepada hari akhir, mereka tidak mencintai dunia secara berlebihan karena yakin kenikmatan dunia ini hanya kenikmatan yang sementara saja. Sehingga dunia yang akan di nikmati benar benar dari jalan yang halal dan merasa cukup dengan apa yang telah di dapatkan nya. Secara tidak langsung hal ini juga akan membuat hati kita nyaman dan tenteram, karena tidak di bebani oleh berbagai macam keinginan duniawi yang tentunya akan sangat menyita pikiran kita. Ingat beriman kepad hari akhir adalah salah satu rukun dari rukun iman, artinya jika kita tidak meyakini akan adanya hari akhir maka kita tidak termasuk orang beriman. Demikian bahasan kali ini tentang hikmah beriman kepada hari akhir, semoga bermanfaat, wallahu a’lam. Baca Juga Hikmah Beriman Kepada Malaikat Hikmah Beriman Pada Kitab Allah
pertanyaan tentang iman kepada hari akhir