InTouch Renungan Harian 8 Juli 2022 Oleh Charles Stanley, Pesan Jumat Baca Charles Stanley In Touch Renungan Harian 8 Juli 2022 Keputusasaan terasa seperti beban berat di pundak kita. Itu mencuri motivasi, membuat pekerjaan lebih sulit, dan mengurangi kenikmatan hidup kita. Ketika dia mendengar laporan tentang kondisi Yerusalem yang
Janganlahkecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi". Menghadapi persoalan hidup karena ditinggalkan oleh orang yang menjadi tulang punggung kehidupan kita, sering membuat kita merasa tidak mampu, tidak punya kekuatan dan tidak punya pengharapan sama sekali. Di depan kita, terlihat semua terasa hampa
Jikatidak seimbang, maka kepala akan terasa berat. Kepala berat adalah jenis gangguan sakit kepala yang umum, dan Anda dapat mengalaminya sesekali atau kronis (lebih dari 15 hari per bulan).
RENUNGAN Beban herat hidup kita biasanya dapat berbentuk macam-macam. Ada beban berat yang datang dari tugas dan pekerjaan kita, atau beban berat karena tanggung jawab kita di keluarga atau komunitas, akan tetapi juga dapat beban berat karena keadaan fisik kita yang sakit atau bahkan kehilangan saudara ketika masa pandemi covid-19.
SaatKekuatan Dirasa Kurang. Mungkin Anda pernah merasakan bahwa kekuatan yang kita miliki itu kurang. Serasa beban terlalu berat seolah kekuatan kita tidak cukup untuk menjalaninya. Jika kita yakin dengan firman Allah diatas, jelas kekurangan yang kita rasakan hanyalah prasangka saja. Saat Anda merasa lemah, maka ingatlah ayat diatas.
AturanGereja (Renungan Pelita Hati, 6/8/2022) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan
pKxFwd.
Terkadang kita berambisi ingin meraih sesuatu. Tapi sayangnya, dalam meraih ambisi kita kerap lupa diri. Bukan lagi berusaha, tapi kita menuntut diri sendiri secara berlebihan. Bahkan mengabaikan batas diri sendiri secara berlebihan pasti ada risikonya. Bukannya tercapai, kamu malah terbebani. Bagi kamu yang sering menuntut diri sendiri secara berlebihan, lima renungan ini harus dipahami Menuntut diri sendiri berlebihan malah bikin pikiran kacau ilustrasi menuntut diri GrabowskaPikiran kacau turut mempengaruhi aktivitas keseharian. Kegiatanmu banyak terjeda karena tidak bisa fokus. Ada saja masalah datang menyertai. Tidak terkecuali masalah kecil yang berubah menjadi kamu menuntut diri sendiri secara berlebihan hal ini wajib direnungkan. Ingat, terlalu sering menuntut diri malah bikin pikiran kacau. Saat pikiranmu berantakan, semua hal tidak akan berjalan Hidup terasa berat dan terbebani ilustrasi menuntut diri LachPasti kamu ingin menjalani kehidupan yang nyaman dan menyenangkan. Tapi semua kembali lagi pada diri sendiri. Termasuk bagaimana kamu memperlakukan dirimu. Apakah memperhatikan batas kemampuan atau menuntut diri hal ini harus diketahui. Menuntut diri secara berlebihan, hidup terasa berat dan terbebani. Kamu merasa terkekang dengan ambisi dan beragam keinginan. Ketika ambisi tidak tercapai, kamu larut dalam keterpurukan. Baca Juga 5 Renungan agar Tidak Bosan untuk Selalu Belajar, Jadi Sarana Sedekah 3. Berambisi boleh-boleh saja, tapi jangan sampai melupakan batas kemampuan ilustrasi menuntut diri ChoquetteSetiap dari kita pasti memiliki keinginan. Contohnya dalam hal pendidikan, kamu ingin masuk di universitas tertentu yang dianggap bergengsi. Dalam hal pekerjaan, kamu ingin mendapatkan pekerjaan yang demikian, jangan sampai kamu menuntut diri. Memiliki ambisi boleh-boleh saja, tidak ada yang salah. Tapi jangan sampai melupakan batas kemampuan. Bagaimanapun juga, kamu harus memahami diri Tidak semua hal yang diinginkan harus diraih saat itu juga ilustrasi menuntut diri memiliki keinginan, kita sering memperjuangkan mati-matian. Demi mimpi yang tercapai, kamu tidak lagi memperhatikan diri. Bekerja keras selama dua puluh empat jam itu wajib. Sedangkan istirahat nomor saja ini harus direnungkan kembali. Tidak semua hal yang diinginkan harus diraih saat itu juga. Menuntut diri sendiri secara berlebihan tidak akan membuatmu tenang apalagi senang. Semua yang ingin kamu raih malah semakin susah Menuntut diri sendiri secara berlebihan, kamu sama saja dengan menyiksa diri ilustrasi menuntut diri EleazarBeberapa dari kita masih menganggap remeh sikap menuntut diri sendiri. Tanpa sadar, kamu mengharuskan diri sendiri selalu sempurna. Baik sempurna dari segi fisik, pekerjaan, maupun sempurna dalam hal yang kesempurnaan itu mustahil diraih. Selalu ada celah kekurangan menyertai. Saat menuntut diri sendiri secara berlebihan, tanpa sadar kamu telah menyiksa diri. Kemanapun melangkah, pikiranmu terbebani dengan tuntutan diri sendiri secara berlebihan malah bikin pikiran terbebani. Hidup tidak tenang dan terasa tertekan. Maka dari itu, sudah saatnya kamu berhenti melakukan hal tersebut. Saat kamu memberi kelonggaran pada diri, hidup terasa lebih bahagia. Baca Juga 5 Renungan saat Malu Hidup Sederhana, Patut Diresapi! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Seringkali kita merasa tak bergairah menjalani hari. Bahkan seringkali kita bertanya-tanya apa sih penyebab beban hidup terasa berat. Kenapa aku sudah melakukan ini dan itu tapi tetap saja beban hidup tidak berkurang. Hati-hati jika anda sedang mengalaminya, bisa jadi bukan beban hidup yang menjadi masalahnya tetapi diri anda sendiri yang harus diselamatkan dari masalah. Intropeksi diri butuh dilakukan untuk melihat kembali apa yang ada dalam kehidupan kita. Beban Hidup Manusia Tidak dipungkiri memang ketika kita merasa beban hidup terasa berat. Banyak masalah yang datang dalam hidup kita. Bahkan masalah yang tidak berkurang meski anda sudah coba menyelesaikannya. Alur kehidupan manusia dari dia lahir hingga meninggal bisa jadi sama. Namun waktu dan beban hidup yang diemban tidaklah sama. Pernah mendengar ayat dari Allah SWT bahwa Dia tidak akan memberi beban kepada manusia melebihi kemampuannya. Jadi beban hidup manusia itu berbeda meski alur kehidupan yang dilewati sama. Tidak sedikit yang bisa kuliah setelah lulus SMA, tapi juga ada yang tidak bisa melanjutkan kuliah. Setelah kuliah ada yang langsung bisa mendapatkan pekerjaan, sementara yang lain harus menunggu dan berusaha melamar pekerjaan. Ada yang setelah menikah bisa langsung dikaruniai seorang anak, tak jarang pula yang sudah usia pernikahan kelima, enam, bahkan tujuh tahun tapi belum juga mendapatkan momongan. Nah masalah timing ini sering yang manusia sebut dengan beban hidup. Kenapa mereka bisa sedangkan aku tidak. Sebenarnya beban hidup manusia itu tergantung dengan manusia itu sendiri dalam mengartikannya. Selain mindset manusia yang sedikit-sedikit menganggap jika apa yang diinginkan belum tercapai itu menjadi sebuah beban hidup. Misalnya, saya baru akan bahagia jika sudah menikah, saya baru akan bahagia ketika sudah punya anak, dll. Maka tak heran jika dia merasakan beban hidup terasa berat. Ada juga karena norma masyarakat yang tinggi membuat seolah-olah ada tuntutan dari lingkungan sekitar tentang standar kehidupan. Misalnya setelah lulus kuliah anda harus bekerja pada perusahaan yang bagus dengan standar bagus dari lingkungan, gaji tinggi, pangkat tinggi, fasilitas mobil dan rumah dinas dari perusahaan. Cukup sulit memang jika kita menuruti nilai-nilai lingkungan kita yang sebenarnya tidak sesuai dengan hati nurani. Namun demikian manusia memilih untuk mengejar semua nilai standar kehidupan dari lingkungan untuk diterapkan dalam kehidupannya. Tujuannya agar dia bahagia seperti apa yang dikatakan orang, agar dia diakui bahwa dia menjadi orang yang sukses. Renungan Ketika Merasa Beban Hidup Terasa Berat Mari kita renungkan lagi penyebab beban hidup terasa berat. Mulai kita evaluasi dari sendiri. Yang pertama mungkin Anda hanya kurang bersyukur atas apa yang sudah dimiliki. Anda cenderung mengejar apa yang tidak anda miliki sehingga anda merasa itu adalah beban hidup. Cek kembali apakah diri Anda masih suka mengeluh dalam menerima kondisi diri Anda setiap hari. Saat Anda bangun di pagi hari, seberapa sering Anda mengucapkan syukur dan terima kasih atas kesempatan yang Allah SWT beri untuk menjalani hari selanjutnya. Jika Anda masih sering mengeluh maka inilah yang membuat Anda merasa beban hidup terasa berat. Apakah Anda suka membanding-bandingkan hidup Anda dengan orang lain? Seolah Anda hidup dengan standar kehidupan yang dimiliki orang lain. Misalnya, tetangga sebelah rumah sudah bisa manasin mobil kenapa Anda masih saja manasin sayur di dapur, kapan Anda akan punya mobil? Perasaan-perasaan seperti ini yang membuat Anda merasa beban hidup terasa berat. Ada juga yang merasa sudah melakukan banyak hal, sudah bekerja dari pagi hingga malam, kenapa penghasilan masih segitu saja, bahkan tabungan tidak bertambah, hanya hutang yang terus meningkat. Bisa jadi hal ini menjadi penyebab beban hidup terasa berat karena memaksakan diri untuk meraih yang belum waktunya untuk dimiliki. Coba kita perhatikan kembali bahwa beban hidup itu datang sepaket dengan berkat. Bisa jadi selama ini Anda terlalu fokus dengan beban sehingga tidak menyadari berkat yang sudah Anda dapatkan. Berkat hidup bahwa Anda berhasil lulus dari perguruan tinggi terbaik, tetapi bebannya Anda harus belajar lebih rajin. Berkat hidup Anda memiliki rumah yang besar tetapi bebannya Anda harus rajin membersihkannya. Berkat hidup Anda bisa membeli mobil tetapi bebannya Anda harus mengeluarkan biaya perawatan. Berkat hidup Anda dikaruniai seorang anak tetapi bebannya Anda harus terbangun setiap malam untuk mengganti popok dan memberinya minum. Jadi sudut pandang mana yang akan Anda gunakan, apakah berkat atau beban? Anda terlaku fokus dengan beban sehingga Anda tidak bisa melihat berkat dalam kehidupan Anda. Dan bisa jadi itupun bukan beban, melainkan tugas dan tanggung jawab. Setiap apa yang kita raih pasti ada tanggung jawab yang menyertainya, kadang manusia menganggapnya malah sebagai beban hidup. Jadi masihkah Anda menganggap penyebab beban hidup terasa berat?
Hidup dipenuhi oleh banyak beban rasanya memang begitu berat. Kamu harus menghadapi masalah demi masalah dalam hidupmu yang tidak pernah selesai. Setiap hari beban yang ada pun semakin besar dan kamu merasa tidak mampu lagi menghadapinya. Pikiranmu juga terasa buntu saat mencari solusi dari setiap masalah. Beban hidup yang berat akan membuatmu semakin lemah, tetapi tetaplah percaya pada dirimu sendiri. Setiap kekurangan pasti ada kelebihannya. Begitu juga setiap masalah akan ada solusinya. Yakinkan dirimu untuk kuat dan lakukan 5 hal ini saat merasa beban hidup semakin berat!1. Step by step, selesaikan masalahmu mulai dari yang paling pertama, catat semua masalah yang ada kemudian urutkan dari yang paling mudah. Mungkin terasa janggal ketika kamu mulai menulis setiap masalah yang kau hadapi. Namun ini dapat memberimu kekuatan untuk mencari solusi dari tiap-tiap beban yang ada. Ketika selesai satu masalah, kamu akan semakin antusias dan semangat menghadapi masalah yang lain. 2. Terapkan ilmu sedekah, apa yang kamu berikan akan kembali menjadi salah satu cara untuk meringankan beban dalam hidupmu. Jangan pernah takut untuk berbagi kepada orang lain yang membutuhkan. Karena semakin banyak yang kau berikan, maka semakin banyak pula kebaikan yang akan kau dapatkan. Bisa jadi sedekah membuka jalan keluar dari masalah yang kau hadapi. 3. Buatlah keputusan dari pilihan yang tidak pernah kau bayangkan selama Mungkin dari terbatasnya pilihan yang tersedia, ada satu pilihan yang begitu kau takutkan. Bahkan tidak pernah kau bayangkan selama ini. Di sinilah kamu harus keluar dari zona aman atas masalah yang sedang terjadi. Meskipun pilihan yang akan kau pilih membuat hidupmu kurang nyaman, tetapi bisa jadi sebuah jalan keluar dari beban hidup yang kau tanggung. Berani mengambil pilihan yang berbeda juga mengubahmu lebih baik lagi ke depan. Baca Juga 5 Pengingat untuk Halau Rasa Putus Asa Saat Hidup Dirundung Masalah 4. Sederhanakan ekspektasi dalam bebas bermimpi dan bercita-cita setinggi mungkin. Namun dalam menghadapi kenyataan dalam hidup, turunkan ekspetasi tinggi yang selama ini mengekangmu. Bebanmu akan semakin berat ketika khayalanmu tentang keindahan hidup tak bisa kau dapatkan. Berpikirlah realistis, bahwa hidup juga butuh kekurangan untuk mengimbangi kelebihan yang kita Bebanmu akan terasa ringan jika kamu masalah yang ada semakin besar, maka tidak ada pilihan lain selain bersabar menghadapinya. Yakinlah bahwa dengan bersabar, semua beban akan terasa ringan. Meskipun tidak mudah, kamu harus belajar melatih kesabaran dalam dirimu. Akan ada waktu dimana masalah akan selesai dengan sendirinya, maka kesabaran begitu penting dalam masa penantian waktu yang indah beban terasa semakin berat, tetaplah tenang dan mulailah melangkah mencari solusi atas setiap masalah. Usahamu untuk terbebas dari beban tersebut tidaklah sia-sia. Kamu akan mendapatkan kemudahan setelah banyaknya kesulitan yang kamu alami. Baca Juga 5 Realitas yang Bikin Kamu Terima Hidup Pasti Ada Masalah IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Bacaan Firman Tuhan Yesaya 40 27-31 Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita. Firman Tuhan hendak menguatkan kita, supaya kita jauh lebih mengenal Tuhan lebih baik lagi. Sehingga ketika beban hidup terasa bigitu berat, kita tahu untuk bersikap yang benar sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Dalam nas ini firman Tuhan menyapa umat Israel ditengah penderitaan di pembuangan. Dipermulaan pasal 40 firman Tuhan berkata “hiburkanlah, hiburkanlah umatKu”, bahwa keselamatan Tuhan akan datang. Walaupun mereka sangat menderita, mereka menangis ditepi sungai-sungai Babel, mereka dipaksa bernyanyi menyanyikan nyanyian sukacita ditengah penderitaan Mazmur 137, bukan artinya Tuhan tidak memperdulikan mereka, bukan artinya Tuhan kalah atau tidak berdaya menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau sadarkan umatNya bahwa pembuangan menjadi pelajaran yang berharga bagi umat Israel, agar mereka sadar dan kembali melihat, mencari dan memandang Tuhan. Jika mereka menjadi bangsa yang terbuang itu adalah akibat dari dosa mereka, dan Tuhan mengijinkan itu terjadi. Sekarang, Tuhan tidak lagi menyuarakan berita penghukuman tetapi kabar baik, yaitu berita keselamatan yang akan Tuhan datangkan. Artinya semua bisa terjadi, bahkan Tuhan dapat memakai bangsa yang tidak mengenal Tuhan menjalankan kehendakNya. Hidup mereka dan kehidupan dunia ini ada dibawah kendali Tuhan. Maka, mari kita melihat perenungan apa yang hendak kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini 1. Jangan berpikiran buruk tentang Tuhan Jangan kita mempersalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, seperti keluhan umat Israel dalam penderitaannya berkata "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Apakah kita akan mengeluh bahwa penderitaan itu tidak layak untuk kita terima karena kita merasa benar dihadapan Tuhan, apakah kita akan mengeluh menganggap bahwa Tuhan tidak tahu tentang apa yang sedang kita alami. Keterbatasan pikiran kita tidak akan dapat memahami jalan-jalan Tuhan, sebab firman Tuhan berkata “rancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu” Yesaya 558. Kesusahan bisa terjadi karena kecerobohan kita, karena hati kita yang keras menerima nasehat firman Tuhan, namun Tuhan juga bisa mengijinkan pergumulan dan persoalan berat terjadi sehingga kita dapat melihat dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. namun hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, pertolongan Tuhan tidak akan datang terlambat. Yang harus kita yakini bahwa Tuhan berdaulat daan berkuasa atas segala sesuatu, segala yang terjadi dalam hidup kita. Jika Tuhan menginjinkan pergumulan terjadi dalam hidup kita berarti kita sedang diarahkan untuk semakin mengenal dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. 2. Suatu Pergumulan tidak sebanding dengan banyaknya berkat yang telah perbuat dalam hidup kita. Terkadang ketika kita menghadapi pergumulan, kita terlalu fokus dengan apa yang sedang terjadi sehingga kita melupakan apa yang sudah pernah terjadi, apa yang sudah pernah Tuhan perbuat, apa yang Tuhan telah firmankan untuk menguatkan kita. Terkadang kekawatiran dan ketakutan kita membuat kita semakin kerdil dan masalah itu menjadi raksasa yang begitu menakutkan, sampai-sampai kita melupakan Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan umat Israel “tidakkah kautahu, tidakkah kaudengar, Tuhan adalah Allah yang kekal yang menciptakan bumi?” mengapa hanya karena satu pergumulan dapat mengombang-ambingkan hidup kita, apakah kita telah melupakan bahwa ada Tuhan yang selama ini tetap setia memberkati kita. Kita harus percaya, jika selama ini Tuhan senantiasa memberkati kita, maka ketika pergumulan hidup terjadi, Tuhan pun akan tetap memberkati kita. maka ketika pergumulan itu datang, maka kita diajak untuk merenungkan dan mengingat kembali segala kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, apa nasehat yang telah difirmankan Tuhan selama ini akan memberi kita keteguhan dalam menghadapi persoalan kita. Bahwa ternyata pergumulan yang sedang kita hadapi tidak seberapa dibandingkan dengan kebesaran dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 3. Pengharapan kepada Tuhan adalah kekuatan kita menghadapi pergumulan hidup Dalam nas ini firman Tuhan berkata “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung” artinya orang muda yang dikenal dengan kekuatannya pun ada batasnya maupun taruna yang dikenal dengan kelicahannya tetap saja bisa tersandung. Jika kita menghadapi pergumulan hidup hanya mengandalkan kekuatan kita, maka kita akan lelah dan dapat tersandung jatuh. Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang, jabatan, tidak semua hal dapat dihadapi hanya mengandalkan pikiran dan kemampuan. Uang tidak akan menjamin kita dapat terhindar dari masalah, uang tidak dapat menjamin dapat memberi penyelesaian dalam pergumulan hidup kita. Seperti umat Israel di pembuangan, mereka tidak memiliki apa-apa seakan lepas dari pergumulan hidup di pembuangan adalah kemustahilan. Namun firman Tuhan berkata lain, sebab Tuhanlah yang mengendalikan hidup ini. Pengharapan untuk dapat lepas dari pergumulan hidup ada pada Tuhan, bukan pada kekuatan dan kemampuan mereka. Maka didalam nas ini, firman Tuhan berkata “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Pengharapan pada pertolongan Tuhan tidak akan sia-sia, Tuhan yang menguatkan kita menghadapi pergumulan hidup kita, dan Tuhan juga yang akan memberi kelepasan bagi kita dari berbagai pergumulan hidup. Orang yang menanti-nantikan tuhan artinya adalah orang yang selalu berharap kepada Tuhan akan dimampukan menjalani pergumulannya, sebab kita tahu bahwa kesudahan dari pergumulan kita adalah kebaikan yang sudah dirancangkan oleh Tuhan. Doa, pengharapan dan iman kita kepada Tuhan adalah daya tahan rohani yang selalu membuat kita kuat seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita senantiasa dikuatkan bahwa dibalik badai akan selalu ada pelangi, badai pasti akan berlalu, dibalik pergumulan dan berbagai persoalan yang kita hadapi ada berkat Tuhan yang sudah menanti kita. ingatlah selalu dengan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yesus “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” Matius 627. Maka hadapilah pergumulan hidup dengan pengharapan kepada Tuhan bukan dengan kekawatiran.
renungan ketika beban hidup terasa berat